Sistem
Reproduksi (Laporan Praktikum)
TUJUAN
- Mendeskripsikan
struktur anatomi testis ikan, katak, kadal, merpati, dan marmot.
- menyebutkan
saluran reproduksi jantan pada ikan, katak, kadal, merpati, dan marmot.
- membuat
skema lintasan sperma dari testis keluar tubuh.
- mendeskripsikan
organ kopulatoris untuk hewan yang melakukan fertilisasi internal.
- mendeskripsikan
kelenjar seks aksesori pada mamalia jantan.
- Mendeskripsikan
struktur anatomi ovarium ikan, katak, kadal, merpati, dan marmot
- Menyebutkan
saluran reproduksi betina pada ikan, katak, kadal, merpati, dan marmot
- Mendeskripsikan
organ reproduksi eksternal mamalia betina.
DASAR TEORI
Sistem reproduksi vertebrata jantan
terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris
(pada mamalia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi
internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa
hanya satu) dan saluran reproduksi betina. Pada mamalia yang dilengkapi organ
kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19)
Reproduksi vertebrata pada umumnya
sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang
berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan
akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi\ di luar tubuh (fertilisasi
eksternal), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). (Pratiwi,1996:101).
Bagi hewan yang melakukan
fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatoris, yaitu suatu
organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat alat bedah
2. Papan seksi
3. Penyungkup
4. Jarum pentul
5. Lup
6. Hewan segar; ikan tombro (Cypinus
carpio), katak (Rana sp), kadal (Mabouya multifasciata),
merpati (Columbia livia), dan Marmot (Corvia cobaya).
7. Kapas
8. Larutan kloroform
PROSEDUR
Pengamatan
ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan mata telanjang. Prosedur
yang dilakukan yaitu:
- Memasukkan
hewan amatan ke dalam penyungkup dan membiusnya dengan klorofom.
- Melakukan
pembedahan hewan jantan di atas papan seksi. Kemudian mengamati bentuk dan
posisi organ-organ penyusun sistem reproduksi jantan pada ikan, katak,
kadal, merpati, dan marmot.
- Menggambar
saluran reproduksi mulai dari testis sampai menuju luar tubuh.
- Mengamati
strutur anatomi dan posisi organ kopulatoris dan kelenjar seks asesoris.
- Melakukan
pembedahan hewan betina di atas papan seksi. Kemudian mengamati bentuk dan
posisi organ-organ penyusun sistem reproduksi betina pada ikan, katak,
kadal, merpati, dan marmot.
- Menggambar
saluran reproduksi mulai dari ovarium sampai menuju luar tubuh
- Mengamati
susunan kelenjar susu dan vulva mamalia.
PEMBAHASAN
Untuk
mempertahankan jenisnya maka, suatu organisme Akan melakukan perkembangbiakan.
Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi.
Sistem reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum
sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad),
saluran reproduksi, dan kelenjar seks aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang
melakukan fertilisasi secara internal, yang jantan memiliki organ kopulatoris
yang berfungsi untuk menyalurkan sperma dari organisme jantan ke saluran
reproduksi betina.
Organ
utama penyusun sistem reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan,
gonadnya berupa testis sedangkan pada yang betina disebut ovarium. Gonad
berfungsi sebagai penghasil sel kelamin (sel gamet). Gamet jantan disebut
spermatozoa sedang yang betina sel telur (ovum).
Perbandingan Sistem Reproduksi pada
Vertebrata:
1. Pisces

a.
Testis berjumlah sepasang,
digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval
dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali
berlobus.
b. Saluran reproduksi, pada
Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus
aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut duktus deferen.
Bagian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu
dari sini akan terbentuk kantung sperma. Duktus deferen akan bermuara di
kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi
menuju kloaka secara terpisah.

a.
Ovarium pada Elasmoranchi padat,
tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa
yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular
dan berjumlah sepasang.
b. Saluran reproduksi Elasmoranchi
berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan
posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada
Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada
bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak
memiliki kloaka. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi)
2. Amphibi

a.
Testis berjumlah sepasang, berwarna
putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai
korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi. Tubulus ginjal
akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus
mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan
membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula
seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan
saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke
bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan
di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.

a.
Ovarium berjumlah sepasang, pada
sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus adiposum).
Baik ovarium maupun korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing
gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
b. Saluran reproduksi, oviduk merupakan
saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong
(infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. oviduk di sebelah
kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya
bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi Hewan).
3. Reptil

a.
Testis berbentuk oval, relatif
kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal
rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan
dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
b. Saluran reproduksi, duktus
mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju
kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus
seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi
duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter
dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.

a.
Ovarium berjumlah sepasang,
berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di
bagian ventral kolumna vertebralis.
b. Saluran reproduksi, oviduk panjang
dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang
bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian
anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur,
kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan
menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan,
Zoologi).
4. Aves

a.
Testis berjumlah sepasang, berbentuk
oval atau bulat, bagian permukaannya licin, terletak di sebelah ventral lobus
penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah
dibuat dan disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi. Tubulus
mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan
membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian
distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.
Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus
ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus aferen
berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus
deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

a.
Ovarium. Selain pada burung elang,
ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal
rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi, oviduk yang
berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan
pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian
anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan
membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan
cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).
5. Mamalia

a.
Testis berjumlah sepasang, bentuknya
bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat
fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis
tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan
sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran
inguinal.
b. Saluran reproduksi. Tubulus
mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis.
Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput
epididimis) lalu kea rah posteriorkorpus dan kaudus yang berbatasan dengan
duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula
seminalis.

a.
Ovarium berjumlah sepasang,
merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis.
b. Saluran reproduksi
Pada monotremata oviduk hanya
sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posteriornya
berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke
sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain duktus Muller membentuk
oviduk, uterus, dan vagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk
infundibulum yang terbuka ke arah rongga selom.
Ada 4 macam tipe uterus:
o Dupleks; uterus kanan dan kiri
terpisah dan bermuara secara terpisah ke vagina.
o Bipartil; uterus kanan dan kiri
bersatu yang bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o Bikornuat; bagian uterus kana dan
kiri lebih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o Simpleks; semua uterus bersatu
sehingga hanya memiliki badan uterus.
Kelenjar seks asesoris Jantan
v Vesika Seminalis
Berupa
sepasang kantong yang dindingnya berkelok-kelok, salurannya bermuara setelah
bagian ampuladuktus deferen. Sekretnya berfungsi sebagai sumber energi bagi
sperma serta menetralkan sifat asam vagina.
v Kelenjar Prostat
Pada
mamalia merupakan kelenjar tunggal, terletak di bagian inferior kantong urin,
mengelilingi uretra prostetik.
v Kelenjar Cowper
Pada
manusia berjumlah sepasang, ukurannya kecil, bentuknya menyerupai kacang
polong, terletak di bawahnya kelenjar prostat.
Organ Kopulatoris (Jantan)
1. Pisces
Organ
kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun sirip pelvis. Sirip pelvis
pada elasmoranchi akan termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip anal
memanjang membentuk gonopodium.
2. Amphibi
Tidak memiliki organ kopulatoris
jarena fertilisasinya terjadi secara eksternal.
3. Reptil
Semua
reptil selain spenodon memiliki organ kopulatoris, ular dan kadal mempunyai
hemi penis, sedangkan pada buaya penis.
4. Aves
Berupa penis yang serupa dengan
penis pada kura-kura maupun buaya.
5. Mamalia
Pada
monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, sedangkan untuk mamalia
yang lebih tinggi, penis terletak di sebelah anterior skrotum.
Organ Reproduksi Internal (Betina)
Vulva
pada primata terdapat dua lapisan kulit, yaitu labia minora yang terletak di
tepi vestibulum yang terbuka. Pada kera dan manusia terdapat labia mayora. Di
bagian dinding ventral dari vestibula terdapat klitoris yang homolog dengan penis.
Di kedua risi vestibulum terdapat kelenjar seks asesoris yaitu kelenjar
Bartholin.
Kelenjar Susu (Betina)
Kelenjar
susu hanya terdapat pada mamalia. Kelenjar susu merupakan modifikasi dari
kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan
progesterone. Produksi susu dirangsang oleh hormon prolaktin, sedangkan
pengeluaran susu dirangsang oleh hormon oksitosin.
KESIMPULAN
Jenis
reproduksi yang terjadi pada vertebrata adalah reproduksi seksual. System
reproduksi pada vertebrata secara umum terdiri atas kelenjar kelamin, saluran
reproduksi dan kelenjar seks asesoris. Hewan yang melakukan fertilisasi
internal dilengkapi dengan organ kopulatoris pada yang jantan.
Organ
utama penyusun system reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan gonadnya
disebut testis, sedang pada hewan betina disebut ovarium. Pada mamalia jantan
dilengkapi dengan adanya kelenjar asesoris yang menghasilkan cairan sebagai
medium sperma. Sedang pada betina terdapat uterus, khusus pada mamalia terdapat
4 macam tipe uterus:
o Dupleks; uterus kanan dan kiri
terpisah dan bermuara secara terpisah ke vagina.
o Bipartil; uterus kanan dan kiri
bersatu yang bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o Bikornuat; bagian uterus kana dan
kiri lebih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o Simpleks; semua uterus bersatu
sehingga hanya memiliki badan uterus.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, DA.1996. Biologi 2.
Jakarta. Erlangga
Radiopoero.1998. Zoologi.
Jakarta. Erlangga
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk
Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Tenzer, Amy. 2003. Bahan Ajar:
Strutur Hewan II. Malang. Dirjen Dikti
Tim Asistensi. 1990. Diktat
Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Jurusan Zoologi UGM
No comments:
Post a Comment