Laporan
Resmi
Praktikum
PENGENALAN
MIKROSKOP
Nama
: OJI MULYONO
Nim
: B1D 013 201
Fakultas : PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2013-2014
1.Tujuan Praktikum
Tujuan umum blok penggunaan mikroskop adalah memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengembangkan mikroskop cahaya sebagai alat mempelajari
stuktur spesimen ( misalnya jaringan konektif ) dan mendokumentasikannya (
misal menggambarnya di kertas)
Tujuan khusus perlatihan penggunaan mikroskop adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui
komponen mikroskop cahaya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
fungsi bagian-bagian dari mikroskop cahaya
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan
mikroskop secara sistematis
4. Mahasiswa mampu menggambar atau
mendokumentasikan spesimen / preparat.
2. Dasar Teori
Karena pancaindera manusia memiliki kemampuan yang
terbatas, banyak masalah mengenai organisme yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa
dengan menggunakan alat-alat, salah satunya adalah Mikroskop.
Mikrosop adalah instrumen yang dapat
memperbesar santir(bayangan) benda-benda kecil dengan mengunakan kanta(lensa)
atau sistem kanta(lensa). Mikroskop ditemukan oleh Antonie Van Leumnhoek pada
tahun 1960-an.
Macam-macam Mikroskop
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan
pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron.
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh
dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya
dari luar kedalam kondensor.
Pada mikroskop modern sudah
dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif
besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa
okuler dan lensa obyektif.
Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah:
1.Ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita
dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas
sehingga obyek yang tebal dapat diamati.
Perbesaran lensa okuler biasanya 10
kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran
antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa
obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator.
Pengatur fokus obyek terletak
disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran
terletak diatas pengatur fokus.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai
perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM)
dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil
arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati
secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil
internal sel.
Pada praktikum Pengenalan Mikroskop
kali ini digunakan Mikroskop Binokuler.
Adapun bagian-bagian dari Mikroskop Binokuler beserta kegunaanya adalah sebagai
berikut :
3. Cara kerja
Praktikum Pengenalan Mikroskop kali
ini mengunakan Alat dan Bahan sebagai berikut :
A. Alat
1.Mikroskop
Binokuler.
B. Bahan
1. Preparat
Hepar dengan pewarnaan Hematoxylin- Eosin
2. Preparat
E.Coli dengan pewarnaan Methylen Blue
3. Preprat
Ren Tikus Putih dengan pewarnaan Hematoxylin- Eosin
4. Preparat
Alium ujung akar ( Alium Cepa) dengan pewarnaan Safranin
5. Preparat
Jamur dengan pewarnaan Methylen Blue.
Langkah – langkah pelakasanaan praktikum adalah sebagai berikut :
1.
Mempersiapkan Mikroskop di atas meja.
Letakan
mikrosokop dengan hati-hati di atas meja laboratorium, sedemikian hingga
lengannya mengarah ke tempat duduk pengamat, sedangkan meja obyek menghadap ke
arah berlawanan. Letak kakinya jangan
terlalu ke tepi meja supaya mikroskop tidak jatuh.
2. Mempelajari
bagian-bagian mikroskop dan prinsip kerjanya
a.
Mikroskop cahaya tersusun dari beberapa bagian sebagai berikut : (1). Meja
preparat; (2). Pemegang atau penjepit preparat; (3). Makrometer dan mikrometer;
(4). Lensa obyektif; (5). Revolver; dan (6). Tabung mikroskop; (7) Kondensor;
(8) Lensa okuler; (9) Meja pengamatan / stage
b. Sambungkan
dengan sumber listrik yang ada di dekat meja laboratorium, lalu tekan tombol
“on” yang ada pada kaki mikroskop untuk menyalakan lampu mikroskop. Letakkan
obyek yang akan diamati di atas meja mikroskop. Dalam kenyataannya nomenklatur
atau pemberian nama dari masing-masing bagian ada variasi antar perusahaan pembuat
mikroskop, nomenklatur di atas adalah berdasar fungsi yang umum ada pada
mikroskop. Meja preparat adalah tempat meletakkan preparat yang akan diamati,
supaya preparat ini tidak bergeser-geser maka dijepit dengan penjepit preparat.
Tidak semua bagian preparat akan tampak dalam mikroskop sehingga kita harus
menggeser-geser preparat sampai terlihat bagian yang kita kehendaki, untuk
keperluan ini kita menggunakan roda penggeser. Ada dua penggeser, untuk ke
depan- belakang dan untuk ke kiri-kanan. Objek yang akan kita lihat pertama
kali akan dibesarkan oleh lensa objektif. Biasanya dalam satu mikroskop ada
tiga sampai empat lensa objektif masing-masing dengan perbesaran 5, 10, 40, dan
100 kali. Semua lensa ini terletak pada salah satu bagian mikroskop yang disebut
revolver. Fungsi revolver ini untuk memindahkan perbesaran lensa dengan cara
menggeser atau memutar lensa objektif. Setiap kali melihat preparat harus
dimulai dengan perbesaran lemah yaitu 5 atau 10 kali, bila sudah jelas revolver
diputar ke perbesaran sedang (40x).
3. Mempersiapkan bahan untuk diamati
melalui mikroskop
Bahan-bahan yang telah disiapkan diambil dan di letakan pada stage atau
meja pengamatan pada mikroskop mikroskop secara perlahan-lahan dan
hati-hati agar tidak terjatuh.
4. Mengatur fokus
dan perbesaran mikroskop
Bila kita
melihat benda pertama kali dengan perbesaran lemah seringkali kabur karena fokusnya
tidak tepat. Untuk menempatkan pada fokus yang tepat digunakan makrometer dengan memutar hingga
posisi preparat/ spesimen berdekatan dengan lensa objektif kemudian
diturunkan perlahan. Bila sudah jelas baru dipindah ke perbesaran sedang dan
selanjutnya kuat. Ketika perbesaran diubah,
maka bayangan benda akan tampak kabur lagi,
untuk mencari bayangan yang
jelas tidak menggunakan makrometer melainkan harus menggunakan
mikrometer dengan cara diputar- putar hingga diperoleh gambaran objek yang
jelas.
Pada praktikum
kali ini digunakan 2x perbesaran yaitu perbesaran 4x dan 10x. Namun pada
pengamatan bakteri E.Coli digunakan perbesaran 10x dan 40x.
5. Menggambar objek yang diamati
Dilakukan
pengamatan pada setiap preparat dan hasilnya digambar di kertas yang telah
disediakan.
No comments:
Post a Comment